Sabtu, 26 Agustus 2017

Aku dan kambing-kambing yang memanggilku bos

Jadi 1 Dzulhijjah jatuh pada hari apa?
Hari kurban jatuh pada hari apa?

Aku bertanya pada beberapa kawan. Ada menjawab 1 September dan banyak yang menjawab tidak tau.

Aku belum membeli kambing, kataku dan mereka tertawa.

Gajimu piro, kata mereka.
...

Kendaraan roda empat berhenti memanjang ratusan meter ke belakang. Aku ingat di depan sana sedang ada karnaval.

13 tahun mengendarai motor, mencari ruang kosong untuk meliuk-meliuk dan menerobos macet bukan hal yang sulit.

Dan aku berhenti tepat di depan sebuah Pom bensin. Bukan karena tak lagi mampu untuk menerobos macet tapi karena aku melihat beberapa domba gemuk yang tertawa cekikikan dan memintaku untuk berhenti. Mereka ngobrol di sebuah lahan yang agak luas di sisi jalan. Pemandangan khas menjelang hari raya kurban.

Mereka nampak bahagia untuk hewan yang seminggu lagi akan disembelih.

"Belilah kami bos." Ujar salah satu dari mereka, seekor domba jantan yang paling gemuk.

"Kami akan menjadi kendaraan si bos di akhirat nanti." Sahut kambing etawa, jenggotnya panjang juga telinganya.

"Di hari kiamat  kelak kami akan datang dengan membawa tanduk, bulu dan kuku kami. Kami Akan menjadi saksi di sana kelak."

Aku menggaruk pantat. Benarkah? Bagaimana mereka tau? Aku sama sekali tak tau. Aku hanya tau bahwa setiap langkah kaki orang yang akan membeli binatang kurban akan di hitung 10 kali kebaikan, dihilangkan 10 kali keburukan dan dinaikkan 10 kali derajat. Dan tawar menawar dalam membelinya akan dihitung sebagai tasbih.

Baiklah, aku mencari pemilik kambing-kambing itu karena aku ingat siang ini aku baru saja mendapatkan gaji.

"Mas, berapa kambing yang itu?" Aku menunjuk kambing yang paling mungil.

" 2,3 lah bos."

"Kurangin lah mas."

"2,1 lah, bos."

Aku merogoh saku celanaku dan aku hanya menemukan 4 lembar uang berwarna merah.

"Nabung dulu bos. Atau paling nggak tahun depan."

"Iya mas."

Domba dan kambing itu cekikikan lagi. Kali ini ia menertawakanku.

"Besok aku datang lagi." Kataku.

Mereka mengacungkan jempolnya padaku.
"Kami tunggu."

"Tahun depan lah." Aku berjanji untuk tidak merokok lagi.

Santiagomufc
27 Agustus 17

0 komentar:

Posting Komentar