Minggu, 30 Juli 2017

Yulia

Ingatkah saat pertama kali matanya membuatmu takluk, mata indahnya itu. Ada sesuatu yang memancar indah dan kau jatuh cinta.

Ingatkah? ia lebih memilihmu ketika ada banyak pemuda yang lebih baik darimu menginginkan cintanya.
Ingat? ketika si anak juragan itu datang melamarnya dan ia menolak.
Ingat ketika si pemuda ganteng pegawai bank itu juga membawa kedua orangtuanya untuk melamarmu dan ia pun menolak. Demi kamu.
Ia tau kau tak memiliki apapun, hanya cinta.

Ia percaya, kau takkan membiarkannya mati kelaparan.
Karena kau punya cinta.

Ingatkah kau? Ketika kau berada dititik paling bawah dalam hidupmu dan orang-orang mulai mencemooh.
Kau gagal
Kau gagal
Kau gagal
Ia selalu ada di sampingmu untuk menguatkan.
Ia bilang,
Ini hanya proses, bersabarlah.

Kau pasti ingat, kawan, saat malaikat kecil kalian datang ke dunia ini. Lihat matanya seindah mata ibunya.
Dan malaikat kecilmu itu telah membuka lebar pintu rejekimu.

Dan hari ini kau berada di atas, orang-orang datang untuk menyanjungmu. Iya, mereka yang dulu sering menghujanimu dengan ejekan. Seperti badai.
Kau tau, ternyata saat yang paling menyenangkan untuk diingat dan dikisahkan adalah saat-saat kau terpuruk itu.

Gadismu yang bermata indah itu telah dimakan usia, ia tak secantik dulu, sedangkan di luar sana gadis-gadis muda begitu menggoda.
Hanya saja kau adalah lelaki yang sama. Lelaki dengan cinta.
"Jika ia selalu ada di saat kau terpuruk ke bawah,
Maka ia harus selalu ada ketika kau berjaya." Katamu.

Kau tau kawan kisahmu memberikan ruang lebih luas untuk pikiranku yang selalu sempit ini. Bahwa hidup bukan hanya soal materi, tapi bagaimana berjalan dan selalu bersyukur.

Dan kau membuatku mulai percaya, kehebatan seorang laki-laki tak lepas dari kehebatan istri. Ia adalah pondasi.
..
Pilihlah pasangan hidup bukan hanya karena kecantikannya tapi karena agamanya. Sungguh kelak ia akan menjadi sandaran terakhir ketika orang-orang meninggalkanmu.

..
31 juli 2017
Santiagomufc
Di titik terendah, paling rendah.
To my beautiful angel, Yulia.
Thanks for being on my side as always.

0 komentar:

Posting Komentar