Jumat, 17 Juni 2016

The amazing sapidamen -KOPER

beberapa waktu yang lalu aku menerima sebuah
pesan singkat dari nomer baru,

"temui aku di bawah pohon randu,sekarang"
bunyi sms itu

"ne cp?" aku memblasnya

"maksudnya?"

"ini siapa?gitu"

"aku? Itu tidak penting, aku butuh bantuanmu"

"jgn2 u ma2 yg ska mnta pulz itu zaa.."

"apa? Tolong jangan menyingkat kata, aku
sedang dalam bahaya"

"iya iya, lha terus kamu siapa dan bahaya apa sih"

"cepat bung, kamu the amazing sapidamen itu
kan?. Bantu aku bung bantu aku.cepat" bagaimana,ia tau identitasku.

"oke." ku balas, aku langsung meluncur k pohon
randu seperti pintanya.

sepi. Aku menunggu berjam-jam. Tidak ada
seorang pun yang datang,bahkan binatang.
Bukankah pohon randu adalah tempat demi berkumpul kebo dan beranak pinak. Jangan-jangan
yang mengirim pesan adalah demit. Ah tidak
mungkin. Aku tetap menunggu sampai sore.
pada
akhirnya, aku sadar aq sedang dipermainkan. Ok
fix, aku cabut.
" tululululung tulululung tung.."
hapeku berdering Sebuah pesan singkat kuterima,

"aku ada dalam koper di belakangmu bung" bunyi
sms itu. Sebuah koper bersegel.

"berapa kode untuk membukanya, bagaimana kau
ada di dalam sini"tanyaku.

"ceritanya panjang bung,buka saja dengan kode
123. Nanti ku ceritakan setelah aku keluar"
teriak seorang yang ada di koper.

"tapi, tunggu dulu jangan jangan kau adalah
demit yang dikutuk dan dipenjarakan di dalam
koper ini selama 500 tahun, dan sekarang sudah
genap 500 tahun, dan aku orang terpilih yang
hanya bisa membuka koper ini. Kau pasti demit
jahat!!, aku tak mudah kau tipu" aku menggertak.

"ah. Kau benar-benar termakan cerita legenda
dan sinetron yang kosong melompong itu. Buka
saja bung. Aku tahu kau orang yang cerdas
bung"

aku berfikir sejenak
"baiklah, ku buka. Tapi kau bukan jin mustofa
kan!"

"hmh"terdengar orang di dalam koper menepok
jidatnya 1,2,3 kode diterima dengan pelan ku buka koper
itu,
tiba tiba tangan dari dalam koper menyeruak
kemudiam menyalamiku, tangannya dingin
sekali. Dua orang keluar dari dalam koper, Orang-
orang dengan peci hitam.

"bung karno? Bung hatta?" aku mengenali
mereka.
Aq berjabat tangan dengan mereka sekali lagi,
tak ku sia-siakan momen seperti ini,ku ambil hapeku dan foto bareng dengan mereka .

"bagaimana bisa bapak ada di dalam koper?"
tanyaku dengan grogi, bung karno dan bung hatta melempar senyum
padaku.

"sebenarnya kami dalam pelarian,bung" jelas
bung hatta.

"duduk sini bung,biar ku jelaskan." bung karno
mempersilahkan aku duduk di sebuah batang pohon randu yang mulai mengering,karena telah
lama ditebang. Aku duduk di tengah2 mereka.

"selama ini kami dipenjarakan oleh manusia-manusia
yang menjadi budak dunia, mereka penjajah.
Pemakan bangkai manusia-manusia kerdil,kanibal, halal
haram sudah tidak lagi peduli" bung karno
menghela nafas.

"kami ingin harga diri kami kembali lagi
menjadi benar2 hidup. Hidup yang membanggakan
dan mempunyai manfaat untuk orang lain."
terang bung hatta.

"maksudnya gimana sih, pak? Maaf saya gak
ngerti. Bapak kan presiden pertama kita,
proklamator kemerdekaan indonesia, harga
diri bangsa ada di pundak bapak".

"itu dulu bung. Sekarang kami hanya di jadikan
tujuan dari semua kekacauan ini, kami penyebab
tikus2 menjadi rakus. Sekarang misimu
membawa kami ke tempat ini"bung karno
mengambil handphone dari sakunya, waow
samsung galaxy s7 edge. Beliau membuka peta.

"emh. Samsung s7 nya asli pa supercopy,pak?" aku
masih terkagum melihat gadget bung karno.

"sudahlah bung, bawa kami ke tempat ini.
Tengah malam tepat kita harus sudah ada di
sana. Masukan kami ke dalam koper lagi dan
rahasiakan misi ini,paham?" tegas bung hatta

"siap pak".

aku berjalan kaki 3km,naik angkot,becak
kemudian ojek. Aku sampai di sebuah ruangan
kotak yang pintunya sempit sekali... Ruangan itu kosong mlompong,

"pak aku sudah sampai" bisikku pada koper bung karno dan hatta keluar, mereka menekan
sebuah tombol rahasia yang membuka dinding
dan membawa kami ke ruangan lain. Di ruangan itu ada bebeberapa orang yang
terlihat kusut namun dengan senyum yang sangat
bahagia.
Aku juga mengenali mereka. Bahkan sangat
akrab. Mereka adalah thomas matulessy sang
kapitan patimura, pedangnya mulai karatan, bajunya kusut bahkan ada coretan di sana sini,

"aku cinta kamu" isi coretan itu.

Namun
kapitan patimura tetap gagah memegang
pedangnya di dada. Di sampingnya,ada pangeran antasary dan
tuanku imam bonjol. Aku tahu tempat ini. Ini kotak amal masjid.
Bung karno dan bung hatta melepas rind u
bersama mereka.para pahlawan bangsa.

"terima kasih,bung. Carilah bung karno dan
bung hatta yang lain dan ajaklah kemari.
Bekrjalah dengan keras. Tabung kami di sini
bung. Kau manusia super" bung karno dan bung
hatta menepuk nepuk pundakku.

The amazing sapidamen
07 Agustus 2014
sebuah catatan lama

0 komentar:

Posting Komentar