Kamis, 16 Juni 2016

The amazing sapidamen -LESLETING-

Hujan dibulan juli, petir menyambar-nyambar seperti jutaan mercon yang dibakar bersamaan, bak meriam. Jalan raya menjadi sepi, bukan karena hujan tapi karena sekarang sudah mendekati tengah malam. Hampir seluruh warung-warung dan toko pinggir jalan tutup hanya menyisakan sebuah warung kopi dan minimarket yang buka 24 jam. Hampir tidak ada kehidupan, semua tertidur, kecuali penjaga minimarket, penjaga warung beserta 2 pelanggannya yang tengah bermain catur dan seorang penjaga toilet umum.

Ia nampak mengantuk menjaga kotak kecil yang berisi uang lembaran 2 ribuan. Tidak ada alunan musik hanya bising nyamuk yang sedang shif malam dan suara rintihan dari dalam toilet itu.

Rintihan itu sesekali mengeras kemudian melamban dan mengeras lagi hingga terdengar dari minimarket dan warung kopi.

Penjaga warung, minimarket dan toilet acuh, seolah tidak terjadi apa-apa. Semua tak peduli kecuali pelanggan warung yang tengah bermain catur, ia adalah pikir parkir dan kawannya,

"kamu denger gak suara orang nangis?" tanya parkir

"Denger kir, SKAK haha..."

"gendruwo apa manusia ya?"

"gak tau, woe kir, skak woe, rajamu sekarat."

"Bentar din, aku liat dulu de,"

"Woe kir, Skak woe rajamu, ealah kampret," udin nyerumput kopinya.

Pikir parkir segera berganti kostum dan menghampiri sumber suara itu.

"Nggrook Ngroook..." suara dengkuran penjaga toilet.

"ngik ngik ngik" Suara rengekan melemah.

Pikir parkir merinding, ah super hero mana takut hantu, tapi parkir sedang dalam ketakutan.

"Pak, pak, denger gak suara nangis-nangis?" parkir mencoba membangunkan penjaga toilet, berharap ia bangun dan menemani parkir melihat-lihat isi toilet.

"Nggroook" penjaga toilet hanya garuk-garuk pantat, dan ngorok lagi.

"Hiii.. Hiiii... Hiii.." suara rintihan itu kembali meninggi.

"Waduh, kampret." bulu kuduk parkir berdiri.

parkir menepis semua pikiran horrornya dan melupakan sosok kuntilanak yang pernah ia liat dalam film horor. Ia mendekat perlahan, memantapkan hati dan  di sanalah ia kini, di depan pintu toilet paling pojok sumber dari suara rintihan itu berasal.

"Tuk.. Tuk.." ia mengetuk pintu

"Siapa? Bental tanggung hiii hiii.." sahut dari dalam toilet.

"Saya super hero mas, mbak, ada yang bisa saya bantu?" tanya parkir.

" supel helo? Supelmen? Betmen? Kapten amelika?"

"Bukan mas, mbak"

"Saya mas bukan mbak! Kalo bukan supelmen betmen lalu supel helo yang mana?" suaranya ketus

"Saya sapidamen Mas,"

"Spaidelmen?"

"Bukan mas. Saya Sapidamen. Super hero baru"

"oh, jangan ganggu saya hiii..hiii"

"Saya pengen bantu mas"

"Selius kamu?"

"iya.. Mas bukan hantu kan?"

"BUKANLAH! BENTAL SAYA BUKA PINTUNYA"

Pintu terbuka betapa terkejutnya parkir pria gemuk dadanya penuh bulu tanpa kaos. lebih horor dari mbak kunti, parkir menelan ludah.

"Mas kenapa?" tanya parkir.

"Kemalin waktu saya buang ail, anu saya kejepit"

" apa? Jadi mas di sini sejak kemarin?"

"iya bulung saya kejepit lesleting, ngiluuu hiii hiii"

"ihh... Pasti ngilu banget mas, soalnya dulu aku juga pernah. sebelum pipis gak doa dulu sih"

"iya mas, hiks"

"Makanya mas, kalo mau pipis doa dulu dan pipisnya sambil duduk, ah mas ini."

Pikir parkir kemudian melepaskan "Anu" yang kejepit resleting. Ia berhasil, tugas yang berat dan jorok tapi itu resiko seorang superhero.

"Telima kasih mas, supel heloo" pria gemuk itu melambaikan tangan, menyaksikan piter parkir berayun dari satu tiang listik ke tiang yang lain, hingga ia mengghilang di telan remang cahaya lampu jalan.

0 komentar:

Posting Komentar